Sunday, June 21, 2015

Tafsir Time: Bila Resah Gelisah

Assalamualaikum
^_^

hidup ni kne seimbang.. bila mne2 element tu xcukup inilah jadinya...
terunbang ambing...
cari punya cari mne salah.. mne silap...
klu perasan ada kekurang xpe la.. bole cri tampal mne patut
 klu xperasan terus duk ikot jek perasaan tu... ikot kan hati tu.. lame2 makan diri.. 
orang kata "attitude define direction"
let back to Allah..
Tafsir surah al baqarah ayat 153 - 157

kenapa kita perlu sabar hadapi segala Ujian hidup dari Allah?
 يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن
"Wahai orang-orang yang beriman ! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan solat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (ayat 153).

orang yang sabar n tekun di jalan Allah n selalu memohon pertolonganNya dgn solat, sabar, berusaha bersungguh2, xberputus asa akan mendapat rahmat n keredhoaanNya.. masyaAllah, barakaAllah.. Sebab itu sabarlah perbentengan diri yang amat teguh.

Sabar memang berat dan sabar memanglah tidak terasa apa faedahnya jlka bahaya dan kesulitan belum datang. Apabila datang suatu marabahaya atau suatu musibah dengan tiba-tiba, dengan tidak disangka-sangka, memang tim­bullah perjuangan dalam batin. Perjuangan yang amat hebat. Tarik menarik di antara kegelisahan dengan ketenangan.

Kita gelisah, namun hati kecil kita sendiri tidaklah senang akan kegelisahan itu. Suatu waktu orang yang belum juga menang ketenangannya atas kegelisa­hannya bisa jadi memandang gelap hidup ini, sehingga dari sangat gelapnya mau rasanya mati saja.

Sudah kita katakan, hati kecil yang di dalam tidaklah suka akan kegelisahan itu. Maka hati kecil yang di dalam itulah yang harus ditenangkan. Sebab itu dalam saat yang demikian sabar tadi tidak boleh dipisahkan dengan solat! Ingat Tuhan! Hati kecil yang telah dikepung oleh kegelisahan dan kekacauan itu harus dibebaskan dari kepungan itu. Lepaskan dia menghadap Tuhan; Allahu Akbar! Allah Maha Besar !

Mengapa aku mesti gelisah? Padahal buruk n baik adalah giliran masa yang pasti atas diriku, bukankah dahulu dari ini aku disenangkanNya? mengapa aku demikian bodoh, sampai terangan-angan hendak berputus asa dengan kehidupan bukankah dengan berputus asa itu akan lebih lagi menghadapi kemurkaan Tuhan? Allahu Akbar! Allah Maha Besar!

Segala urusan dunia ini adalah kecil belaka. Kesulitan yang aku hadapipun soal kecil saja bagi Tuhan, akupun akan memandangnya kesulitan yang kecil saja. Aku memandangnya soal besar, sebab aku tidak insaf bahwa jiwaku kecilAku gelisah lantaran kesulitan. Aku mesti mencari di mana sebabnya, kemu­dian ketahuanlah sebabnya. Yaitu ada sesuatu selain Allah yang mengikat hatiku. Mungkin hartabenda, mungkin kemegahan dunia, mungkin pangkat dan kedudukan dan mungkin juga yang lain. Sehingga aku lupa sama sekali tujuan hidupku yang sebenarnyayaitu Tuhan dengan keredhaanNya, sebab itu aku mesti solat.

Maka apabila ketenangan telah diperteguh dengan solat, kemenangan pastilah datang. Sabar dan solat; keduanya mesti sejalan. Apabila kedua resep ini telah dipakai dengan setia dan yakin, kita akan merasa bahwa kian lama hijab dinding kian terbuka. Berangsur-angsur jiwa kita terlepas dari belenggu kesulitan itu sebab Tuhan telah berdaulat dalam hati kita.

Waktu itupun baru kita ketahui bahwa kita terjatuh ke dalam kesulitan tadi, ialah karena pengaruh yang lain telah masuk ke dalam jiwa; terutama syaitan, Yang ingin sekali kita hancur. Maka berangsurlah naik sari cahaya iman kepada waja. Barulah bererti kembali segala ayat-ayat yang kita baca, sampai huruf-huruf dan baris dan titiknya. Kita telah kuat kembali dan kita telah tegak. Kita telah mendapat satu kekayaan dari langit dan bumi.

buat menilai harganya. Di sinilah terasa hujung ayat:

إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن
"Sesungguhnya Allah adalah beserta orang-orang yang sabar." 
(hujung ayat 153).

apakah keuntungan yang akan kita dapat kalau kita tahan menderita dan sanggup mengatasi penderitaan itu, atau lulus dari dalamnya dengan selamat?

Pertama Tuhan memberikan ShalawotNya kepada kita, artinya bahwa kita dipelihara dan dijamin. Kedua kita diberi limpahan Rahmat, yaitu kasih-sayang yang tidak putus-putus. Tidak cukup hanya sehingga diberi Shalowat dan Rahmat, bahkan dijanjikan lagi dengan yang lebih mulia, yaitu diberi petunjuk di dalam menempuh jalan bahagia ini, sehingga sampai dengan selamat kepada yang dituju. Perkara ini ditegaskan dalam surah al baqarah ayat 157

 أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَ رَحْمَةٌ
"Mereka itu, akan dikurniakan atas mereka anugerah-anugerah dari Tuhan mereka, dan rahmat.
 وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
"Dan mereka itulah orang-orang yang akan mendapat petunjuk." (ayat 156).

siapa mereka yang mendapat anugerah dan petunjuk dari Allah?
 اَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا ِللهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
"(Yaitu) orang -orang yang apabila menimpa kepada mereka suatu musibah, mereka berkata: Sesungguhnya kita ini dari Allah, dan sesungguh­nya kepadaNyalah kita semua akan kembali." (ayat 157).

musibah yang macam mane mereka yang mendapat anugerah itu pernah hadapi?
Macam mana Allah menguji hambaNya?

وَ لَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ
"Dan sesungguhnya akan Kami beri kamu percobaan dengan sesuatu."
Dengan sesuatu, yaitu dengan aneka warna,

 مِّنَ الْخَوْفِ
"dari ke takutan,"
 yaitu ancaman-ancaman musuh atau bahaya penyakit dan sebagai­nya, sehingga timbul selalu rasa cemas dan selalu terasa ada ancaman. Yang berlaku di zaman Nabi ialah ancaman orang musyrik dari kota Makkah, ancaman kabilah-kabilah Arab dari luar kota Madinah yang selalu bermalaud hendak menyerang Madinah, ancaman fitnah orang Yahudi yang selalu meng­intai kesempatan dan ancaman orang munafik, dan ancaman bangsa Rum yang berkuasa di utara waktu itu.

 وَ الْجُوْعِ
"Dan kelaparan"
 termasuk kemiskinan sehingga persediaan makanan sangat berkurang.

 وَ نَقْصٍ مِّنَ الْأَمَوَالِ
"Dan kekurangan dari hartabenda."
Sebab umumnya sahabat-sahabat Rasulullah yang pindah dari Makkah ke Madinah itu hanya batang tubuhnya saja yang keluar dari sana; hartabenda tidak bisa dibawa;

 وَ الْأنْفُسِ
"dan jiwa-jiwa, "
ada yang kematian keluarga, anak dan isteri dan bapak, sehingga hidup melarat terpencil kehilangan keluarga di tempat kediaman yang baru;

 وَ الثَّمَرَاتِ
"dan buah-buahan,"
 karena tidak lagi mempunyai kebun­ kebun yang luas, terutama pohon kurma, yang menjadi makanan pokok pada masa itu. Semuanya itu akan kamu derita ! .

Demikian sabda Tuhan. Tetapi derita itu tidak lain ialah karena menegak­kan cita-cita.

 وَ بَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ
"Dan berilah khabar yang menyukakan kepada orang-orong yang sabar." 
(ayat 155).

kenapa Allah menguji kita?
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ankabut : 
“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan (saja hidup senang-lenang) mengatakan: "Kami telah beriman", sedangkan mereka belum lagi diuji ?”
(Al-Ankabut : 2)

Ujian yang datang daripada Allah membawa dua tujuan iaitu rahmat dan kebinasaan.

Ianya memberikan rahmat apabila manusia berjaya mengharunginya dengan keimanan dan kesabaran serta lulus pada amal dan perbuatannya sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Ujian seperti ini meningkatkan/meninggikan kedudukan seseorang di sisi Allah SWT serta menghapuskan dosanya dan memberikan peluang kepadanya untuk mendapatkan syurga Allah SWT.

Sabda nabi Salallahualaihiwassalam,
إذا أحب الله قوما ابتلاهم
Maksudnya : “Apabila Allah mencintai sesuatu kaum maka Dia akan menguji mereka.” 
(riwayat Tirmidzi)

Manakala ujian yang kedua pula memberikan musibah dan penyebab kepada kehancurannya di dunia dan di hari akhirat. Iaitu ujian yang berbentuk menjauhkan seseorang daripada agama dan mengeluarkannya daripada jalan Allah.

Firman Allah SWT :
 “Mereka berkata: "Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang bersamu." (Nabi) Soleh berkata: "Nasibmu adalah dari sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu adalah kaum yang diuji."(An-Naml : 47)

Kita semua akan diuji kerana itu merupakan tujuan dan sebab kita diturunkan ke atas muka bumi ini iaitu untuk diuji agar dapat dilihat siapakah yang beriman dan siapakah yang tidak. Ujian ialah peluang dan tanda kita dipandang oleh Allah 

Firman Allah SWT :
 “Dan sungguh akan Kami memberikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah : 155)

Ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah hanya menguji orang yang dikasihinya atau yang mahu diberikan peluang untuk mereka beramal manakala orang-orang yang kafir dibiarkan dan tidak dipeduli oleh Allah SWt sebaliknya ditangguhkan balasan ke atas kesalahan-kesalahan mereka agar dihukum di hari akhirat dengan hukuman yang berat. Sedangkan orang yang beriman akan diuji sehingga dosa dan kesalahan mereka terhapus lalu dibangkitkan pada hari akhirat dengan keadaan suci bersih dari dosa.

Apabila Allah menguji hamba-hambaNya itu bermaksud Dia masih memberikan peluang dan kesempatan untuk kita bertaubat dan kembali kepadaNya serta mengambil pelajaran. Oleh itu jangan dipandang bahawa orang yang hidupnya tiada masalah, sempurna dan selesa itu sebagai orang yang bertuah atau mendapat rahmat sebaliknya mereka itulah orang yang telah diabaikan dan terlepas peluang dari mendapat rahmat daripada Allah SWT.

Ujian itu tanda cinta !

full story
so baca balik  surat al baqarah dri ayat 154 - 157


Berperang dalam batin, dan menang dalam peperangan itu. 
Itulah dia sebenar benar kebahagiaan dan sebenar benar kemenangan. 



credit to Source1 & Source2


    "Keep Learning ~~ Keep Smiling ~~ Keep Sharing~~Keep In Touch"

11 comments:

SweetMuslimah.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...